Pages

Minggu, 22 Mei 2011

Mudahnya Kebaikan itu Hilang

Adakah yang tidak akan pernah mengalami perubahan di dunia ini?? Pertanyaan yang mengawali coretan di pagi hari, berharap menemukan jawaban kepastian agar tak lagi berada dalam kebimbangan.

Perubahan, percaya atau tidak, adalah salah satu aturan dalam hidup ini, ia merupakan komponen paling penting dalam hidup bila kita ingin mencapai kemajuan dan kesuksesan.

Perubahan merupakan hal yang lumrah terjadi (bahkan) menjadi sunatullah yang tak bisa dihindari, mulai dari diri, lingkungan sekitar hatta kehidupan yang dijalani akan mengalami pasang surut perubahan. Kesiapan dalam menghadapinya mutlak dilakukan agar tidak tergerus oleh derasnya arus jaman. “Semua yang ada di dunia pasti berubah, hanya perubahan sendiri yang tidak akan pernah berubah, perubahan adalah tanda kehidupan”. Demikian orang bijak berkata.

Adakalanya tertawa riang penuh gembira berubah menjadi tangis memilukan, adakalanya kepercayaan lambat laun memudar karna keraguan yang tak pernah kunjung hilang, adapula semangat dan keyakinan yang mulai padam karena rasa sakit yang tak terbantahkan, serta masih banyak lagi perubahan-perubahan dalam hal lainnya.
Perubahan memiliki efek psikologis yang sangat besar kepada pikiran manusia. Untuk mereka yang takut akannya (takut akan perubahan), perubahan tersebut terasa menjadi ancaman karena dengan perubahan ada kemungkinan segala hal menjadi lebih buruk lagi.
Tetapi bagi mereka yang berani dan percaya diri, adanya suatu perubahan justru menyenangkan dan memberi inspirasi karena di situ ada kesempatan untuk membuat segala sesuatu lebih baik lagi dari yang sekarang.
Kawan..!!! ada satu hal yang harus diingat dan patut menjadi acuan ataupun prinsip dalam hidup; yaitu menanamkan kebaikan tanpa mengharap balasan; berjuang dengan penuh keikhasan semata-mata mengharap ridha-Nya, yakinlah ketika seseorang menanam kebaikan maka kebaikan pula yang akan diraih, dan sebaliknya, ketika kejahatan yang ditanam maka kejahatan pula yang akan dituai pada akhirnya.

Tapi, tidak selamanya jalan kebaikan yang ditempuh semulus yang dibayangkan, penuh ranjau, onak dan duri yang akan datang silih berganti, yang akan memutus semangat, membuang keyakinan dan menghapus kebaikan yang pernah dilakukan. Seberapa banyak dan hebatnya kebaikan yang ditanam tapi hanya dengan satu kesalahan yang dilakukan; maka kebaikan itu seakan lenyap tak berbekas. “Halodo sataun lantis ku hujan sapoe” demikian orang sunda bilang; artinya kebaikan yang begitu besar bisa hilang karena kesalahan yang kecil.

Tetaplah istiqomah melakukan kebaikan, biarlah Allah, Rasul-Nya beserta orang-orang beriman yang akan memberikan penilaian terhadap apa yang kita lakukan.

Sabar dan tawakkal menjadi jalan terakhir yang dilakukan sebagai bukti penyerahan diri kepada Sang Pencipta; Dzat Penggenggam alam semesta Yang Maha Sempurna. Tidak ada yang mampu melebihi kesempurnaan-Nya, manusia hanyalah makhluk yang dengan segala keterbatasannya hanya bisa terus berusaha menjadi lebih baik dari hari ini, esok dan seterusnya.

Wallahu a’lam

1 komentar: